TINGKAT KEAKTIFAN DAN TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PEREMPUAN AKTIVIS ORGANISASI

  • Ferry Fathurrohman IPB University
  • Dina Nurdinawati
Abstract views: 288 , PDF downloads: 250
Keywords: Keaktifan perempuan, Kebutuhan perempuan, Perempuan aktivis

Abstract

Pembangunan di dalam sebuah negara merupakan salah satu bentuk perubahan yang direncanakan. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG), pembangunan nasional yang diimplementasikan ke dalam setiap program, kebijakan, dan kegiatan harus berprespektif gender. Selain dibentuk melalui program dan kebijakan, PUG juga diwujudkan melalui pembentukan organisasi. Tujuan penelitian ini secara khusus adalah mengidentifikasi tingkat keaktifan dan tingkat pemenuhan kebutuhan perempuan aktivis organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (metode sensus) yang didukung oleh data kualitatif (wawancara mendalam). Responden pada penelitian ini adalah pengurus dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Ciharashas yang berjumlah tiga puluh orang. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat keaktifan dan tingkat pemenuhan kebutuhan praktis berada pada kategori tinggi, serta tingkat pemenuhan kebutuhan strategis perempuan aktivis dalam organisasi berada pada kategori rendah. Selain itu, terdapat hubungan antara karakteristik ekonomi dengan tingkat keaktifan perempuan aktivis dalam organisasi, serta terdapat pula hubungan antara tingkat keaktifan perempuan aktivis dalam organisasi dengan tingkat pemenuhan kebutuhannya di dalam organisasi tersebut.

Kata kunci: Keaktifan perempuan, Kebutuhan perempuan, Perempuan aktivis

Downloads

Download data is not yet available.

References

Danardono D. 2014. Ketegangan Ruang Privat dan Publik dalam Penyelamatan Ekologi: Negara, Perusahaan, dan Perempuan Adat. J Perempuan [Internet]. [diunduh 2020 Jan 5]. 19 (1): 71-86.
Ernie TS, Kurniawan S. 2008. Pengantar Manajemen. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group.
Fakih M. 1994. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.
Herzberg F. 1966. Work and the Nature of Man. Cleveland: World Publishing Company.
Hubeis AVS. 2010. Pemberdayaan Perempuan Dari Masa Ke Masa. Bogor (ID): IPB Press.
Jovani A. 2016. Belajar dari desa PKK sebagai organisasi gerakan perempuan. Jurnal UMPO: 4(1): 146-157.
Kotler P, dan Armstrong G. 2001. Prinsip- prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mugniesyah SS. 1986. Kepemimpinan wanita dalam pembangunan desa (Studi kasus di Dua Desa di Kecamatan Purwa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat). [Internet]. [Skripsi]. [Diunduh pada 2019 Desember 1]. Dapat diunduh di http://repository.ipb.ac.id/bitstream/han dle/123456789/22354/1986ssm.pdf? sequence=2&isAllowed=y
Riana NR, Sjamsuddin S, Hayat A. 2015. Pelaksanaan peran tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) dalam memberdayakan perempuan. Jurnal Administrasi Publik (JAP): 2(5):851-856
Robbins SP. 2003. Perilaku Organisasi (Alih bahasa Hadyanc Pujaatmaka dan Benyamin Molan). Jakarta: Prenha Hindo.
Singarimbun M, Effendi S. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID): LP3ES.
Soekanto S. 2001. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta (ID): Raja Grafindo Persada.
William JE, Best DL. 1990. Sex and Self Viewed Cross Culturally. California/ London/New Delhi: Sage Publications.
Yuwono DM. 2013. Pengarusutamaan gender dalam pembangunan pertanian: Kasus pada pelaksanaan program FEATI di Kabupaten Magelang. SEPA: 10(1): 140 – 147.
[Inpres]. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional Presiden Republik Indonesia.
[Kepmen]. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 Tahun 2000 Tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Published
2021-09-22
How to Cite
FathurrohmanF., & Dina Nurdinawati. (2021). TINGKAT KEAKTIFAN DAN TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PEREMPUAN AKTIVIS ORGANISASI . Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 5(4), 473-483. https://doi.org/10.29244/jskpm.v5i4.865
Section
Articles