Profil Rumah Tangga Miskin Ekstrem di Pedesaan (Kajian pada Komunitas Rumah Tangga Buruh, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Abstract
Kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah sosial di Indonesia. Penelitian ini bertujuan memetakan profil kemiskinan ekstrem rumahtangga buruh di pedesaan Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah survei dengan 35 rumahtangga contoh. Profil kemiskinan ekstrem dapat dideskripsikan dengan 4 gradasi yaitu kemiskinan ekstrem dengan keparahan derajat 1, derajat 2, derajat 3 dan yang paling parah adalah derajat 4. Rumahtangga miskin ekstrem umumnya dikepalai laki-laki berusia lanjut (di atas 59 tahun) dan berusia dewasa (19-44 tahun) yang bekerja sebagai buruh tani. Rumah tangga miskin ekstrem yang paling parah kondisinya masih dapat mempertahankan frekuensi makan dua sampai tiga kali sehari, meskipun sangat sulit memenuhi kebutuhan protein. Pemenuhan pangan mereka didukung oleh hasil pekarangan, bantuan pangan dari pemerintah maupun tetangga. Sekalipun memiliki tempat tinggal sederhana milik sendiri, namun mereka hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan sandang, kecuali diberi oleh kerabat dan tetangga. Mereka umumnya telah memperoleh akses pada program asuransi melalui Kartu Indonesia Sehat, namun kenyataannya bila sakit, mereka hanya mengandalkan obat warung. Mereka tidak memiliki tabungan berupa uang, tidak pernah bepergian dengan sengaja untuk berekreasi, tidak memiliki alat komunikasi modern sehingga interaksi/komunikasi dengan sesamanya hanyalah secara tatap muka. Partisipasi mereka pada kegiatan kolektif dalam komunitas tergolong rendah, karena alasan kelangkaan waktu luang.
Downloads
References
Ashari, N., Saptana, N., & Purwantini, T. B. (2016). Potensi dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(1), 13. https://doi.org/10.21082/fae.v30n1.2012.13-30
Astuti, W. A. (1993). Hubungan kerja petani - buruh tani dipedesaan dan faktor yang mempengaruidnya. Forum Geografi, 7(12), 64–73.
BKKBN. (2011). Tingkat kesejahteraan keluarga. http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx
BPS. (2021). Profil Kemiskinan Sulawesi Selatan, Maret 2021. https://sidrapkab.bps.go.id/id/pressrelease/2021/08/20/94/profil-kemiskinan-sulawesi-selatan--maret-2021.html
BPS. (2022a). Kabupaten Kebumen dalam Angka 2022. https://kebumenkab.bps.go.id/publication/2022/02/25/45f0e04080752d19b94a4884/kabupaten-kebumen-dalam-angka-2022.html
BPS. (2022b). Kecamatan Buayan dalam Angka 2022. https://kebumenkab.bps.go.id/publication/2022/09/26/c42fa40f06f70ce0ab4178d9/kecamatan-buayan-dalam-angka-2022.html
BPS. (2022c). Profil Kemiskinan di Indonesia Tahun 2022. https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/07/15/1930/persentase-penduduk-miskin-maret-2022-turun-menjadi-9-54-persen.html.
Penny, D. H., & Ginting, M. (1984). Pekarangan Petani dan Kemiskinan. Gadjah Mada University Press.
PERMEN. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019.
Purwaningsih, M. R. (2022). Capaian Penanggulangan Kemiskinan dalam Pembangunan Berkelanjutan serta Keterkaitannya dengan Bencana di Jawa Tengah. Jurnal Ekobistek, 11, 206–214. https://doi.org/10.35134/ekobistek.v11i3.344
Sajogyo. (1977). Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Pangan Minimum. LPPM Institut Pertanian Bogor.
United Nations. (2022). Sustainable development goals explained : no poverty. In Academic impact. https://www.un.org/en/academic-impact/page/no-poverty.
UU RI. (2009). Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.
World Bank. (2022). Measuring poverty overview. https://www.worldbank.org/en/topic/measuringpoverty#1.
Yulida, R., & Cepriadi. (2010). Persepsi petani terhadap usahatani lahan pekarangan (studi kasus usahatani lahan pekarangan di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan. IJAE, 3(2), 177–194. https://media.neliti.com/media/publications/9043-ID-persepsi-petani-terhadap-usahatani-lahan-pekarangan-studi-kasus-usahatani-lahan.pdf
Articles published in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the title of the work, journal citation, link to the DOI, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
By publishing in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.