Profil Rumah Tangga Miskin Ekstrem di Perkotaan (Kasus pada Komunitas Taru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat)

  • Silvia Nuranti Setianingdiah Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Bogor, Indonesia
  • Nuraini Wahyuning Prasodjo Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Bogor, Indonesia
Abstract views: 59 , PDF downloads: 55
Keywords: kemiskinan ekstrem, kemiskinan, rumah tangga perkotaan

Abstract

Kemiskinan menjadi isu utama yang diprioritaskan pemerintah Indonesia untuk diatasi. Isu kemiskinan ekstrem terutama muncul di wilayah perkotaan. Penelitian ini bertujuan memetakan profil kemiskinan ekstrem yang terjadi pada satu komunitas miskin di kota Bogor.  Metode sensus digunakan untuk menyelidiki satu komunitas yang secara emic diakui sebagai komunitas miskin. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat 31 persen rumah tangga miskin ekstrem yang terdiri dari 15 persen rumah tangga sangat miskin dan 16 persen rumah tangga melarat.  Secara socio-economic demografis, rumah tangga miskin ekstrem dikepalai oleh perempuan (36,8%) dan dikepalai oleh laki-laki (63,2%). Rumah tangga miskin ekstrem secara dominan dikepalai oleh warga lanjut usia (≥60 tahun), tidak memiliki tabungan, dan menempati hunian di lingkungan padat dengan fasilitas kurang memadai.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Koordinator Keluarga Bencana Nasional. (2011). Batasan dan Pengertian MDK. BKKBN.

Badan Pusat Statistik. (2021). Pedoman Umum Kemiskinan Ekstrem. BPS.

Badan Pusat Statistik. (2022). Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Bogor. BPS.

Badan Pusat Statistik. (2023). Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem (Ribu Jiwa), 2021-2022. BPS.

Hidayat, A. (2022). Implementasi pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Papatung, 5(2), 55–62. https://doi.org/10.54783/japp.v5i2.624.

Jacobus, E. H., Kindangen, P., & Walewangko, E. N. (2019). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan rumah tangga di Sulawesi Utara. Jurnal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 19(3), 86–103. https://doi.org/10.35794/jpekd.32744.19.3.2018.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. (2011). Pertumbuhan Penduduk dan Kesejahteraan. LIPI Press.

Mulawarman, W. G., Wahyuningsih, T., Rokhmansyah, A., & Pagoray, H. (2020). Kajian Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2019: Perempuan Kepala Rumah Tangga Miskin yang mempunyai Usaha Ekonomi di Bontang, Samarinda, dan Kutai Timur. CV Istana Agency.

Penny, D. H., & Ginting, M. (1984). Pekarangan Petani dan Kemiskinan. Gadjah Mada University Press.

Sajogyo. (1977). Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Pangan Minimum. LPPM Institut Pertanian Bogor.

Supranto, J. (2000). Statistik: Teori dan Aplikasi (6th ed.). Erlangga.

United Nations. (1995). The Copenhagen Declaration and Programme of Action: World Summit for Social Development. UN Department of Publications.

World Bank. (2015). Paritas Daya Beli dan Ukuran Riil Ekonomi Dunia: Laporan Komprehensif Program Perbandingan Internasional 2011. Bank Dunia.

Published
2024-06-26
How to Cite
SetianingdiahS. N., & PrasodjoN. W. (2024). Profil Rumah Tangga Miskin Ekstrem di Perkotaan (Kasus pada Komunitas Taru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat). Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 8(01), 127-137. https://doi.org/10.29244/jskpm.v8i01.1158
Section
Articles