RESILIENSI KOMUNITAS MISKIN DI PEDESAAN MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
Abstract
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 sampai saat ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Menghadapi gangguan akibat bencana ini komunitas harus mampu beradaptasi agar dapat bertahan hidup, terutama komunitas miskin yang merupakan kelompok rentan. Komunitas miskin merupakan komunitas yang tidak berdaya serta memiliki keterbatasan ekonomi. Ancaman besar akibat pandemi ini ialah akan meningkatkan kemiskinan akibat guncangan ekonomi dan pembatasan aktivitas. Tujuan penelitian ini akan mengkaji ketahanan komunitas miskin di pedesaan menghadapi pandemi yang ditinjau melalui kapasitas adaptasi dan tindakan kolektif komunitas. Metode yang digunakan adalah survei menggunakan instrumen kuesioner, observasi, dan wawancara mendalam. Pemilihan responden menggunakan teknik sample random sampling dan didapatkan sample sebanyak 40 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan komunitas miskin di pedesaan tidak terbangun karena komunitas tidak mampu beradaptasi dalam menghadapi pandemi dan tidak adanya upaya kolektif yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan bersama selama pandemi. Komunitas cenderung mengandalkan bantuan dan dukungan eksternal dari pihak luar komunitas untuk bertahan menghadapi pandemi Covid-19.
Kata Kunci: Kapasitas adaptasi, Aksi kolektif, Resiliensi komunitas
Downloads
References
Cutter SL, Barnes L, Berry M, Burton C, Evans E, Tate E, Webb J. 2008. A place-based model for understanding community resilience to natural disasters. 18:598–606.doi:10.1016/j.gloenvcha.2008.07.013.
Iqbal M. 2007. Analisis Peran Pemangku Kepentingan dan Implementasinya Dalam Pembangunan Pertanian. J Litbang Pertan. 26(3):89–99.
Kementrian Kesehatan. 2020. Situasi Covid-19: 01 November 2020.
Keputusan Presiden. 2020. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2O2O Tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Sebagai Bencana Nasional. Fundam Nurs. (01):18=30.
Longstaff P, Armstrong N, Perrin K, Parker WM, Hidek M. 2010. Building Resilient Communities: A Preliminary Framework for Assessment. Homel Secur Aff. 6(3).
Menteri Ketenagakerjaan. 2020. UMP/UMK Jawa Barat 2020.
Muhyiddin. 2020. Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. J Perenc Pembang Indones J Dev Plan. 4(2):240–252. doi:10.36574/jpp.v4i2.118.
Nasdian FT. 2015. Sosiologi Umum. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Ridho R. 2020. Menaker Ida Fauziah: 3 Juta Orang Kehilangan Pekerjaan akibat Covid-19. 21 Juli.
Samarakoon U, Abeykoon W. 2018. Emergence of Social Cohesion after a disaster: (With reference to two flood affected locations in Colombo District-Sri Lanka). Procedia Eng. 212(2017):887–893.doi:10.1016/j.proeng.2018.01.114.
Sun P, Lu X, Xu C, Sun W, Pan B. 2020. Understanding of COVID-19 based on current
evidence. J Med Virol. 92(6):548–551.
doi:10.1002/jmv.25722. Suryahadi A, Al Izzati R, Suryadarma D. 2020. The
Impact of COVID-19 Outbreak on Poverty: An Estimation for Indonesia (Draft). SMERU Work Pap. April:1–20.
The Johns Hopkins Coronavirus Resource Center. 2020. COVID-19 Data in Motion: Wednesday, Maret 11, 2020.
World Health Organization. 2020. Naming the coronavirus disease (COVID-19) and the virus that causes it. World Heal Organ.:1.
Vinson T. 2004. Community Adversity and Resilience: The Distribution of Social Disadvantage in Victoria and New 637 South Wales and The Mediating Role of Social Cohesion. Victoria (AU): Jesuit Social Services.
Articles published in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the title of the work, journal citation, link to the DOI, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
By publishing in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.