Persepsi terhadap Proses Pengorganisasian Komunitas dalam Pengelolaan Kampung Wisata Cinangneng

(Kasus: Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

  • Rinda Gustia Dwiyanti Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
  • Ninuk Purnaningsih Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Abstract views: 406 , PDF downloads: 547
Keywords: efektivitas, media promosi, instagram, wisata

Abstract

Desa wisata merupakan suatu desa yang menawarkan berbagai keunikan dan kekhasan dari desa, seperti kekhasan tradisi dan budaya yang masih terjaga keasliannya serta keindahan alamnya. Kampung Wisata Cinangneng merupakan salah satu desa wisata yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya. Masyarakat yang berpartisipasi perlu diorganisir menurut kepentingannya dan diarahkan dalam setiap tahap-tahap kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengorganisasian komunitas dalam pengelolaan Kampung Wisata Cinangneng serta hubungannya dengan faktor internal dan faktor eksternal. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan teknik sensus. Penelitian ini dilakukan di Kampung Wisata Cinangneng, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Responden dalam penelitian ini sebanyak 36 orang yaitu masyarakat yang aktif terlibat dalam pengelolaan Kampung Wisata Cinangneng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang memiliki hubungan dengan pengorganisasian komunitas adalah tingkat pendidikan dan kapasitas individu. Faktor eksternal yang memiliki hubungan dengan pengorganisasian komunitas adalah peran inisiator.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andini N. 2013. Pengorganisasian komunitas dalam pengembangan agrowisata di desa wisata studi kasus: Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 6]; 24(3): 173-188. Tersedia pada: http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4111

Bezboruah C. 2013. Community organizing for health care: an anlysis of the process. Journal of Community Practice, 21. [Internet]. [Diunduh 2019 Juli 14]. Tersedia pada: http://www.thecyberhood.net/documents/papers/bez13.pdf

Imran AN. 2012. Identifikasi kapasitas komunitas lokal dalam pemanfaatan potensi ekowisata bagi pengembangan ekowisata di Kawah Cibuni. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 13]; 23(2):85-102. Tersedia pada: http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4120/2206

Isnaningtyas Y. 2017. Analisis kemitraan dalam pengelolaan Desa Wisata Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Journal of Politic and Government Studies [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 21]; 6(3):1-15. Tersedia pada: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/16778

Junaid I, Salim MAM. 2019. Peran organisasi tata kelola dalam pengelolaan Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta. PUSAKA: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event [Internet]. [Diunduh 2020 Maret 10]; 1(1):1-7. Tersedia pada: https://ejournal-poltekparmks.ac.id/index.php/pusaka/article/view/6

Kusumawarta EP. 2018. Pengorganisasian komunitas oleh inovator pertanian untuk kesejahteraan masyarakat [Skripsi] [Internet]. [Diunduh 2019 Agustus 5]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor. Tersedia pada:https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92225

Nasdian F. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta (ID): Yayasan Pustaka Obor.

Noho Y. 2014. Kapasitas pengelolaan Desa Wisata Religius Bongo Kabupaten Gorontalo. Jurnal Nasional Pariwisata [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 13]; 6(1):8-21. Tersedia pada: https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/6872/5376

Pamungkas. 2013. Ekowisata belum milik bersama: kapasitas jejaring stakeholder dalam pengelolaan ekowisata (studi kasus: Taman Nasional Gunung Gede Pangrango). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 13]; 24(1):49-64. Tersedia pada: http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4094

Prafitri GR, Damayanti M. 2016. Kapasitas kelembagaan dalam pengembangan desa wisata (Studi Kasus: Desa Wisata Ketenger, Banyumas). Jurnal Pengembangan Kota [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 21]; 4(1):76-86. Tersedia pada: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/591/html

Prasetya DB, Ansar Z. 2017. Pengembangan desa wisata berbasis community based tourism pada kawasan Danau Ranau Lumbok Seminung Lampung Barat. Jurnal perencanaan Wilayah dan Kota [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 21]; 6(1):60-72. Tersedia pada: http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/planomadani/article/view/2524

Purbasari N, Asnawi. 2014. Keberhasilan community based tourism di Desa Wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran. Jurnal Teknik PWK [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 21]; 3(3):476-485. Tersedia pada: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/5619

Purmada DK, Wilopo, Hakim L. 2016. Pengelolaan desa wisata dalam perspektif community based tourism (Studi Kasus pada Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Bisnis [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 18]; 32(2):15-22. Tersedia pada: http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1259

Putra DA. 2018. Data BPS: Indonesia memiliki 1.734 desa wisata [Internet]. Tersedia pada: https://m.merdeka.com/amp/uang/data-bps-indonesia-miliki-1734-desa- wisata.html

Putra TR. 2013. Peran pokdarwis dalam pengembangan atraksi wisata di Desa Wisata Tembi, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 21]; 9(3):225-235. Tersedia pada: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/6522

Putri HPJ, Manaf A. 2013. Faktor–faktor keberhasilan pengembangan desa wisata di Dataran Tinggi Dieng. Jurnal Teknik PWK [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 21]; 2(3):559-568. Tersedia pada: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/2890

Sidiq AJ, Resnawati R. 2017. Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di desa wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 6]; 4(1):38-44. Tersedia pada: http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/14208

Suansri P. 2003. Community Based Tourism Handbook. Thailand: REST Project.

Syafi’I M, Suwandono D. 2015. Perencanaan desa wisata dengan pendekatan konsep community based tourism (CBT) di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Jurnal Ruang [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 6]; 1(2):51-60. Tersedia pada: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ruang/article/view/85 . Yogyakarta(ID): INSIST Press.

Undang-undang RI No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 6]. Tersedia pada: http://www.kemenpar.go.id/userfiles/file/4636_1364-UUTentangKepariwisataannet1.pdf

Wahyuni D. 2018. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial [Internet]. [Diunduh 2020 Maret 10]; 9(1):83-100. Tersedia pada: http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/994

Wijaya M. 2010. Kemiskinan dan pemberdayaan desa. Journal of Rural and Development [Internet]. [Diunduh 2019 Februari 6]; 1(1):1-9. Tersedia pada: https://jurnal.uns.ac.id/rural-and-development/article/viewFile/1834/1742

Published
2022-04-20
How to Cite
DwiyantiR. G., & PurnaningsihN. (2022). Persepsi terhadap Proses Pengorganisasian Komunitas dalam Pengelolaan Kampung Wisata Cinangneng: (Kasus: Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 6(2), 233-245. https://doi.org/10.29244/jskpm.v6i2.679
Section
Articles