Dinamika Awig-Awig dan Pengaruhnya terhadap Keberlanjutan Tanah Adat
Abstract
Awig-awig is a customary law that governs the life of the community in Pakraman. Environmental management and land resources in a pakraman are also regulated in the Awig-awig. Awig-awig is dynamic, which means moving and making adjustments to the conditions of society. Awig-awig dynamics that occur in pakraman are related to the sustainability of customary land in pakraman because the management of customary lands is regulated in awig-awig. This study aims to identify the local knowledge and practice of traditional customary land management, awig-awig dynamics, the sustainability of customary land from ecological, social, cultural, religious, and economic aspects and identify the influence of awig-awig dynamics on the sustainability of customary land. The research method used was survey research using questionnaire instruments to get quantitative data and in-depth interviews to get the qualitataive data. The results showed that there were awig-awig dynamics in the Traditional Village of Tenganan Pegringsingan and there was an influence of awig-awig dynamics on the sustainability of customary land.
Key words: awig-awig dynamics, customary land, sustainability
ABSTRAK
Awig-awig merupakan hukum adat yang mengatur tata kehidupan masyarakat di desa pakraman. Pengelolaan lingkungan dan sumberdaya tanah di suatu desa pakraman juga diatur dalam ketentuan awig-awig. Awig-awig yang terdapat di masyarakat bersifat dinamis yang artinya bergerak dan melakukan penyesuaian terhadap kondisi masyarakat. Dinamika awig-awig yang terjadi dalam desa pakraman memiliki keterkaitan terhadap keberlanjutan tanah adat di desa pakraman karena pengelolaan tanah adat diatur dalam awig-awig. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tanah adat, dinamika awig-awig, keberlanjutan tanah adat dari aspek ekologi, sosial, budaya, sistem religi, dan ekonomi serta mengidentifikasi pengaruh dinamika awig-awig terhadap keberlanjutan tanah adat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif dan metode wawancara mendalam untuk memperoleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi dinamika awig-awig di Desa Adat Tenganan Pegringsingan dan terdapat pengaruh dinamika awig-awig terhadap keberlanjutan tanah adat.
Kata Kunci: dinamika awig-awig, keberlanjutan, tanah adat
Downloads
References
Adnyana IGAP, Maitri NAU. 2014. Pelestarian Lingkungan Hidup Berbasis Kearifan Lokal (Local wisdom) di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Media Komunikasi Geografi [internet]. [diunduh 2018 Okt 11]. 15(2); 1-16. Tersedia pada: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKG/article/view/11425
Bukido R. 2017. Hukum Adat. Yogyakarta (ID): Deepublish
Djajadiningrat ST. 2005. Sustainable Future, Menggagas Warisan Peradaban Bagi Anak Cucu. Jakarta (ID): ICSD
Effendi S, Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID): LP3ES
Hutasoit H. 2017. Menuju Sustainability dengan Tri Hita Karana (Sebuah Studi Interpretif pada Masyarakat Bali). Jurnal Manajemen. [internet]. [diunduh pada 2019 jan 10]. 13(2); 85-91. Tersedia pada: https://journal.ubm.ac.id/index.php/business-management/article/view/917
Karidewi MP, Hardoyo SR, Santosa LW. 2012. Desa Adat Tenganan Pegringsingan dalam Pengelolaan Hutan di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali. Majalah Geografi Indonesia [internet]. [diunduh pada 2018 Okt 15]. 26(1); 26-45. Tersedia pada: https://journal.ugm.ac.id/mgi/article/view/13402
[KBBI] Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian dinamika. 2019. [Dikutip pada 17 Januari 2019]. Dapat dikutip pada: https://kbbi.web.id/dinamika
Maria S, Rupa IW. 2007. Monografi Desa Adat Tenganan Pegringsingan Kabupaten Karangasem Bali. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Ostrom E, Schlager E. 1992. The Formation of Property Rights in Hanna, S, Folke, C, Mäler, KG. Rights to Nature: Ecological, Economic, Cultural, and Political Principles of Institutions for the Environment [Editor]. Washington DC: Island Press
[PERDA] Peraturan Daerah Tingkat I Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman.
Rubaie A. 2007. Hukum Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum. Malang (ID) : Banyumedia Publishing
Rudy DG. 2015. The Characteristic and Legal Status of Customary Lands (Tanah Adat) in Bali. Educational Research International (ERInt.). [internet]. [diunduh pada 2018 Nov 20]. 14(2); 137-144. Tersedia pada: http://www.erint.savap.org.pk/PDF/Vol.4.2/ERInt.2015-4.2-15.pdf
Suwitra IM. 2009. Eksistensi Hak Penguasaan dan Pemilikan Tanah Adat di Bali Dalam Perspektif Hukum Agraria Nasional. [disertasi]. [internet]. Diunduh 2018 Oktober 15. Malang (ID): Universitas Brawijaya.
Suwitra IM. 2011. Larangan Pengasingan Tanah dalam Hukum Adat Perspektif Hukum Agraria Nasional. Jurnal YUSTIKA [internet]. [diunduh pada 2018 Nov 20]. 14(1); 39-51. Tersedia pada: http://journal.ubaya.ac.id/index.php/yustika/article/view/1447/1165
Suwitra IM, Astara IWW, Irianto IK, Datrini LK. 2017. Memaknai Isi Rumusan Norma dalam Awig-awig di Desa Adat Pinggan Kintamani Bangli. Wicaksana, Jurnal Lingkungan dan Pembangunan [internet]. [diunduh 2018 Nov 20]. 1(1); 72-79. Tersedia pada: file:///C:/Users/acer%20swift%203/Downloads/282-1159-2-PB%20(1).pdf
Untari DT. 2013. Ecopreneurship dalam Konsep Pembangunan yang Berkelanjutan. Proceeding Seminar Nasional & Call For Papers (SCA-3). 3(1). [internet]. [diunduh pada 2019 Jan 15]. Tersedia pada: http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/view/261
Articles published in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the title of the work, journal citation, link to the DOI, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
By publishing in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.