EWIRAUSAHAAN SOSIAL DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT TUNAGRAHITA (Kajian di “Kampung Idiot” Desa Karangpatihan, Jawa Timur)

  • Sari Nurfiani Department of Communication and Community Development, Faculty of Human Ecology, IPB University
  • Lala M Kolopaking Department of Communication and Community Development, Faculty of Human Ecology, IPB University
Abstract views: 168 , EWIRAUSAHAAN SOSIAL DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT TUNAGRAHITA (Kajian di “Kampung Idiot” Desa Karangpatihan, Jawa Timur) downloads: 0

Abstract

 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas lembaga  kewirausahaan sosial lokal dengan taraf hidup masyarakat tunagrahita di Desa Karangpatihan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif yang melibatkan responden warga tunagrahita. Rumah Harapan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga tunagrahita dengan usaha keset kain perca (73,3%) meskipun indeks taraf hidup mereka paling rendah di masyarakat. Temuan ini didukung uji kuantitatif yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara kapasitas lembaga Rumah Harapan dan taraf hidup warga tunagrahita. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor internal dan eksternal yang mendorong Rumah Harapan. Sehingga penting untuk menemukan sosok wirausahawan sosial karena pendekatan komunitas tidak akan berhasil. Persoalan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan memberi ‘bantuan’ tetapi  memberikan kompetensi atau kemampuan melalui pendekatan komunitas.

Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, lembaga, kesejahteraan masyarakat

======

ABSTRACT

This research aimed to analyze the correlation between the capacity of social entrepreneurship institutions with the living standard of mental-retardation people in Karangpatihan Village. The method used a quantitative method and supported by qualitative data that involved mental-retardation people as respondent. Rumah Harapan was able to improve the economic and social welfare of the mental-retardation people through rags doormat business (73.3%). These research found were supported by a quantitative test that indicates a significant correlation between the capacity of Rumah Harapan and the standards of living of mental-retardation people. This condition was inseparable from the existence of internal and external factors that encouraged Rumah Harapan. It is necessary to figure the social entrepreneur. Without an entrepreneurial-minded individual, the community approach did not work. In addition, social problems could not only be complemented by providing 'ministration' but also driving competencies or capabilities through a community approach.

Keyword : community empowerment, community welfare,  institution

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Sari Nurfiani, Department of Communication and Community Development, Faculty of Human Ecology, IPB University
Department of Community Development and Communication Sciences
Published
2020-08-06
How to Cite
NurfianiS., & KolopakingL. M. (2020). EWIRAUSAHAAN SOSIAL DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT TUNAGRAHITA (Kajian di “Kampung Idiot” Desa Karangpatihan, Jawa Timur). Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 3(3). https://doi.org/10.29244/jskpm.3.3.%p
Section
Original Research Articles