PERANAN MODAL SOSIAL DALAM RESILIENSI KOMUNITAS RAWAN BENCANA TSUNAMI
Abstract
Bencana Tsunami membawa dampak yang sangat besar bagi komunitas, bukan hanya korban jiwa tetapi juga kehilangan harta benda. Resiliensi komunitas menunjukkan kemampuan komunitas untuk mampu menghadapi bencana yang mengancam keberfungsian komunitas. Modal sosial adalah salah satu elemen yang diharapkan berperan untuk membangun aksi kolektif diantara anggota komunitas agar dapat bertahan dalam situasi kritis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis modal sosial komunitas, menganalisis resiliensi komunitas menghadapi bencana Tsunami, dan menganalisis peranan modal sosial terhadap resiliensi komunitas menghadapi bencana Tsunami. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif didukung data kualitatif. Pemilihan responden dilakukan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi komunitas belum tercapai, dimana komunitas belum mampu membangun aksi kolektif untuk mengatasi berbagai masalah dan masih bergantung pihak eskternal. Meskipun modal sosial tergolong tinggi, namun anggota komunitas cenderung individualis untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Salah satu penyebabnya adalah kurang berperannya pemimpin komunitas karena tidak tinggal bersama dengan anggota komunitasnya di hunian sementara (Huntara) sehingga interaksi antar anggota komunitas menjadi terbatas dan tidak ada koordinasi yang baik untuk melakukan aksi bersama dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
Kata kunci: Aksi kolektif, Modal sosial, Resiliensi komunitas, Tsunami
Downloads
References
Ansori MA. Priyadi H. 2014.Pendugaan Daerah Rawan Bencana Vulkanologi di Sekitar Gunung Slamet. Dalam: Jurnal FKIP Region. 6(1): 1-11. [Internet].[Diunduh pada: 23 Oktober 2018].
Arbon P, Cusack L, Gebbie K, Steenkamp M, Anikeeva O. 2013. How Do We Measure and Build Resilience Against Disaster in Communities and Household? [Internet]. [diakses pada 27 Juli 2019].
Awalia VR, Mappamiring, Aska AN. 2015. Peran pemerintah dalam menanggulangi resiko bencana banjir di Kabupaten Kolaka Utara. Jurnal Ilmu Pemerintahan. 5(2): 202-213. [internet]. [diunduh pada 2 Februari 2020].
[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012_____. 2018
Burt. R.S. (1992). Excerpt from The Sosial Structure of Competition, in Structure Holes: The Social Structure of Competition. Cambridge, MA and London: Harvard University. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.
Cutter SL, Burton CG, Emrich CT. 2013. Building disaster resilience: steps toward sustainability. Challenge in Sustainability [Internet]. [diunduh 26 Maret 2019]; 1(2):72-79.
Dwiningrum SIA. 2014. Modal Sosial dalam Pengembangan Pendidikan (Perspektif Teori dan Praktik). Yogyakarta (ID): UNY Press.
Demiroz F, Kapucu N. 2012. The role of leadership in managing emergencies and disasters. [Jurnal]. [internet]. Diunduh pada 2020 Oktober 31.
Fadli. 2007. Peran Modal Sosial dalam Percepatan Pembangunan Desa Pasca Tsunami [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. [Internet].[Diunduh 15 Agustus 2019].
Fauziah FN. 2019. Peran pengetahuan komunitas tentang banjir dalam resiliensi komunitas rawan bencana [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Folke C. 2006. Resilience: the emergence of a perpective for social-ecological system analyses. Global Environmental Change. 16: 253-267. [Internet]. [diakses pada 2 April 2019].
Fukuyama F. (1995). Trust: The social virtues and the creation of prosperity (Vol. 99). New York: Free press.
Ganor M, Ben-Lavy M. 2003. Community resilience: lesson s derived from gilo under fire. [Jurnal]. [internet]. Diunduh pada 2020 Oktober 31.
Gunawan. 2014. Kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Informasi [Internet]. [diunduh pada 27 Nov 2020]. 19 (2): 91-107.
Lawang RMZ. 2004. Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologik suatu Pengantar. FISIP UI PRESS. Jakarta.
Longstaff, Patricia H, Armstrong, Nicholas J, Keli P, Parker, May W, Hidek, Matthew. 2010. Building resilient communities: a preliminary framework for assessment. Dalam: Homeland Security Affairs. 3(6): 1-23. [Internet]. [Diunduh pada 29 Maret 2019].
Maguire B, Cartwright S. 2008. Assessing A Community’s Capacity to Manage Change: A Resilience Approach To Social Assessment. Canberra (AU): Commonwealth of Australia. [Internet]. [diakses pada 2 April 2019].
Maguire B, Hagan P. 2007. Disasters and communities: understanding social resilience. The Australian Journal of Emergency Mangement [Internet]. [diunduh 2019 Maret 19]; 22:16-20.
Mayunga JS. 2007. Understanding and Applying the Concept of Community Disaster Resilience: A capital-based approach. Texas [USA]: Texas A&M University.
Natsir AMM. 2018. Pemodelan Mitigasi Bencana Tsunami di Pantai Losari [tesis]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [Internet].[Diunduh 15 Agustus 2019].
Norris FH, Stevens SP, Pfefferbaum B, Wyche KF, Pfefferbaum RL. 2008. Community resilience as a metaphor, theory, set of capacities and strategy for disaster readiness. Dalam: Community Psychol. 41: 127-150. [Internet]. [Diunduh pada 29 Maret 2019].
Prabowo H. 2018. Kesaksian penyintas saat tsunami menerjang desa sumberjaya. Tirto.id [Internet]. Tersedia pada: https://tirto.id/kesaksian-penyintas-saat-tsunami-menerjang-desa-sumberjaya-dcBT
Putnam R. 1993. The Prosperous Community Social and Public Life. American Prospect (13): 35-42.
Rahman A, Sakurai A, Munadi K. 2018. The analysis of the development of the smong story on the 1907 and 2004 indian ocean tsunamis in strengthening the simeulue island community’s resilience. Dalam: International Journal of Disaster Risk Reduction. 29: 13-23. [Internet]. [Diunduh pada 7 April 2019
Rahman MS, Kausel T. 2013. Coastal community resilience to tsunami: a study on planning capacity and social capacity, dichato, chile. Dalam: Journal of Humanities and Social Science. 6(12): 55-63. [Internet]. [Diunduh pada 29 Maret 2019].
Sari M, Satria B. 2016. Resiliensi masyarakat dengan disaster preparedness di Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan. 18(1): 1-7
Sapnas KG, Zeller RA. 2002. Minimizing sample size when using exploratory factor analysis for measurement. Journal of Nursing Measurement. 12(2): 97-109
Sashkin M, Sashkin MG. 2003. Prinsip- Prinsip Kepemimpinan. Jakarta (ID): Erlangga. Hal 9
Singarimbun, M.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta (ID): LP3S.
Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Sukmana O. 2013. Konvergensi antara resource mobilizationtheory dan identityoriented theory dalam studi gerakan sosial baru. [Jurnal]. [Internet]. [diunduh 15 Agustus 2019].
Sulistyowati P. 2019. Peran Modal Sosial dalam Resiliensi Komunitas Dalam Menghadapi Banjir. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Twigg J. 2007. Characteristic of a Disaster-resilient Community, A Guidance Note. Version 1. Interagency Coordination Group.
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
UNISDR. 2009. Disaster Statistics. Dari http://www.unisdr.org/we/inform/disaster-statistics/top50.htm diakses pada 20 Mei 2020
[VSI] Vulcanological Survey of Indonesia. [Tanpa tahun]. Pengenalan Gunung Api. [Internet]. [diakses pada 25 Februari 2019].
Woolcock M. 2001. The place of social capital in understanding social and economic outcome[jurnal]. [Internet]. [diunduh pada 17 Agustus 2019].
Articles published in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the title of the work, journal citation, link to the DOI, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
By publishing in Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.